makalah artikel dan esai

ARTIKEL

1. Pengertian Artikel

Pengertian artikel menurut para ahli adalah “sebuah tulisan yang ditulis oleh masing-masing satu disiplin ilmu dan setiap pembahasan diselesaikan dengan tuntas. Maksudnya, pada satu pokok judul/pembahasan penjabaran artikel tersebut harus lugas, padat dan jelas. Sehingga para pembaca langsung mengerti apa maksud dari sebuah tulisan artikel tersebut” (Al-‘Aqli)

Pengertian artikel menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar dan sebagainya.

Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

2. Ciri-ciri artikel

  1. Lugas: tulisan langsung menuju persoalan
  2. Logis: segala keterangan yang dipaparkan harus memiliki dasar dan alasan yang masuk akal dan dapat diuji kebenarannya.
  3. Tuntas: masalah atau tema yang dipilih dipaparkan secara mendalam
  4. Obyektif: keterangan yang disajikan sesuai dengan data dan fakta yang ada
  5. Cermat: berusaha menghindari berbagai kekeliruan walau sekecil apapun.
  6. Jelas dan padat: keterangan mudah dipahami Tidak melibatkan emosi yang berlebihan Menggunakan bahasa baku dan memperhatikan tanda baca, menyajiakan fakta obyektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hokum alam pada situasi spesifik.Penulisannya cermat, tepat dan benar, serta tulus, tidak memuat terkaan pernyataan-pernyataannya tulus tanpa mengingat efeknya tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak padanya. Motifasi penulis hanya memberitahukan tentang sesuatu.
  7. Penulis yang ilmiah tidak ambisius dan tidak berprsangka Artikel itu sistematis, tiap langkah direncanakan sistematis terkendali, secara konseptual dan procedural Artikel itu tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan.
  8. Kata-katanya mudah diidentifikasi. Alasan-alasan yang dikemukakan induktif, mendorong untuk menarik kesimpulan tidak terlalu tinggi, dan bukan ajakan.
  9. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung, kecuali dalam hipotesis kerja
    Ditulis secara tulus, dan memuat hanya kebenaran.
  10. Tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan
  11. Artikel tidak argumentative.
  12. Artikel itu tidak persuasive, yang dikemukakan fakta dan aplikasi hokum alam kepada problem spesifik, mengemukakan keyakinan itu sukar, tetapi keyakinan itu sendiri tidak ilmiah.
  13. Menyajikan kebenaran fakta, oleh karena itu memutar balikkan fakta akan menghancurkan tujuan penulisan.

3. Jenis – Jenis Artikel

  1. Berdasarkan penulisnya, ada artikel redaksi dan artikel umum.
  • Artikel redaksi ia
  • lah tulisan yang digarap oleh redaksi di bawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit.
  • Sedangkan artikel umum merupakan tulisan yang ditulis oleh umum.
  1. Berdasarkan fungsinya meliputi artikel khusus dan artikel sponsor.
  • Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi.
  • Sedangkan artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu
  1. Jenis artikel berdasarkan pemakaian:
  • Artikel ilmiah: skripsi
  • Artikel jurnalistik: berita di koran atau majalah
  • Artikel resmi: naskah pidato di pemerintahan atau birokrasi
  • Artikel hukum: lembar putusan hukum
  1. Berdasarkan isi dan tujuan
  • Artikel deskriptif

Sesuai dengan keterangan judulnya, deskriptif, artikel ini memberikan informasi tentang satu masalah sehingga pembaca mengetahuinya. Dengan begitu, artikel jenis ini tidak berisi pembahasan atau diskusi detail tentang masalah yang seyogyanya dipahami pembaca.

  • Artikel eksplanatif

Artikel eksplanatif adalah artikel yang bertujuan memaparkan sekaligus membahas atau mengkaji satu masalah berdasarkan beberapa sudut pandang, terutama sudut pandang penulis sehingga pembaca mengetahui serta memahaminya secara detail.

  • Artikel pemecahan masalah

Artikel jenis ini memberikan penjelasan tentang apa, mengapa, bagaimanakah masalah itu, disertai penjelasan tentang alternatif-alternatif pemecahannya.

  • Artikel persuasive

Artikel persuasive merupakan artikel yang bernada membujuk, menyarankan, mengerahkan, mengajak (pembaca) untuk menghindari atau melakukan sesuatu yang terkait dengan pembahasan tentang masalah tertentu. Secara garis besar artikel jenis ini berisi pembahasan tentang apa, dan bagaimana kita atau pembaca harus menyikapinya.

  • Artikel prediktif

Sesuai dengan sebutannya, artikel prediktif, tulisan jenis ini, mengetengahkan persoalan sekarang dan prediksi persoalan pada masa yang akan datang, disertai langkah-langkah menyongsong harapan yang diprediksikan.

ESAI

1. Pengertian Esai

Pengertian esai menurut para ahli :

Menurut H.B Jassin ( Sang Paus Sastra ) Esai adalah uraian yang menerangkan bermacam ragam,tidak tersusun secara teratur tetapi seperti dipetik dari bermacam jalan pikiran.Dalam esai terlihat keinginan,sikap terhadap soal yang dibicarakan,kadang-kadang terhadap soal yang dibicarakan.Pengeretian esai sebagai karangan yang sedang panjangnya,yang membahas persoalan secara mudah dan sepintas lalu dalam bentuk prosa.

Menurut Soetomo Esai adalah sebagai karangan pendek mengenai suatu masalah yang kebetulan menarik perhatian untuk diselidiki dan dibahas.Pengarang mengemukakan pendiriannya,pikirannya,cta-citanya dan sikapnya terhadap suatu persoalan yang disajikan.

Menurut KBBI Esai adalah karya tulis atau karangan dalam bentuk prosa yang memaparkan tentang sesuatu masalah dari sudut pandang pribadipenulis secara lugas ndan sepintas.

Secara umum, esai didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik. Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topiik atau persoalan yang dibahasnya

2. Ciri-Ciri Esai

  1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
  2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam
  3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
  4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
  5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
  6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.

3. Jenis-jenis Esai

  1. Esai Ekspositori

Fungsi utama esai ekspositori adalah untuk menjelaskan/menginformasikan atau untuk memperkenalkan pembaca dengan sesuatu hal. Esai ekspositori memerlukan pemahaman yang sangat baik akan topik yang ditulis. Karena itu, esai jenis ini sering ditugaskan para profesor dan guru saat mereka ingin menguji atau mengecek pemahaman siswa/mahasiswa mereka tentang suatu hal.

Umumnya, esai ini terdiri atas lima paragraf dengan satu paragraf pendahuluan, tiga paragraf isi, dan satu paragraf penutup. Kadang guru meminta siswa menulis esai ekspositori yang lebih panjang. Seberapa pun panjangnya, sebuah esai harus memuat paragraf pendahuluan dan kesimpulan, jumlah paragraf dalam tubuh esai bisa bervariasi.

  1. Esai Persuasi

Esai jenis ini tidak hanya memerlukan pembuktian yang meyakinkan atas gagasan yang disampaikan tetapi juga harus didasarkan atas penjelasan yang logis dan  memiliki landasan yang kuat. Untuk menulis esai persuasi, sangatlah penting untuk menyiapkan terlebih dahulu dengan melakukan keberpihakan atas suatu persoalan, menyikapi suatu kasus, mengantisipasi argument, dan mencari cara bagaimana mematahkan argumen yang bertentangan dengan argument penulis. Penulis harus memahami argumen pihak lain dan menyikapinya secara jujur. Menolak mentah-mentah argumen pihak lain justru akan melemahkan argumen kita. Cara yang terbaik adalah mengambil sikap keberpihakan yang penulis yakini sebagai pihak yang benar yang memiliki bukti-bukti pendukung yang paling banyak.

  1. Esai Informal

Esai informal adalah salah stau jenis esai yang ditulis demi hiburan.  Ini tidak berarti bahwa esai jenis ini tidak bersifat informatif. Sebuah esai informal yang baik memiliki gaya yang populer namun tetap mengikuti struktur esai yang baik meskipun tidak terlalu kaku seperti esai formal atau akademis. Esai informal juga cenderung lebih personal sifatnya dan lebih banyak mengungkap pandangan-pandangan subjektif.

  1. Esai Tinjauan

Sebuah tinjauan bisa bersifat formal atau informal, tergantung konteksnya. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi suatu karya, misalnya novel atau filem. Ini berarti pendapat personal penulis berperan penting dalam proses penulisan. Tingkat formalitas sebuah tinjauan ditentukan oleh seberapa banyak berupa analisis, sebarapa banyak berupa ringkasan, dan seberapa banyak reaksi penulis atas karya yang dia tinjau.

Sebuah tinjauan yang lebih formal tidak hanya membahas karya yang ditinjau saja melainkan juga menempatkan karya tersebut dalam konteks yang sesuai. Misalnya, apakah buku ini perlu dibeli atau apakah filem ini layak untuk ditonton? Sedangkan tinjauan yang dimuat dalam jurnal yang lebih kritis akan mencoba menelaah apakah novel baru ini berhasil mencapai sesuatu yang baru dan menggapai hasil yang signifikan. Sebuah tinjauan yang baik akan membahas kedua hal ini dan mengupasnya secara mendalam.

Bagian kedua dari tulisan ini telah membahas empat jenis esai yang pertama.

Bagian ketiga, yang juga adalah bagian terakhir dari tulisan ini, akan membahas lima jenis esai lain yang telah disampaikan dalam bagian pertama tulisan. Kelima jenis esai ini akan dibahasa secara berturut-turut, yaitu esai riset, esai literatur (komentar sastra), esai argumentasi, esai sebab-akibat, dan esai perbandingan.

  1. Esai Riset

Menulis esai riset melibatkan Anda untuk mencari sumber-sumber yang relevan dan melakukan sintesa atas temuan-temuan yang Anda dapatkan dari berbagai sumber tulisan. Temuan dan gagasan yang Anda dapatkan ini kemudian dibandingkan dengan gagasan yang Anda miliki. Bahaya yang paling sering terjadi dalam penulisan esai jenis ini adalah penjiplakan (plagiarism). Jika esai Anda lebih banyak berupa kutipan atau parafrase ketimbang gagasan asli Anda, Anda tidak melakukan sintesa tetapi hanya mengkopi gagasan orang lain. Dosen atau guru akan memberi nilai yang rendah untuk esai yang lebih banyak berupa kutipan atau parafrase. Apalagi jika kutipan atau parafrase ini tidak menyertakan sumber dari mana mereka didapatkan, tulisan ini tergolong sebagai plagiat dan harus dimasukkan ke tong sampah.

  1. Esai Literatur

Dalam esai jenis ini, Anda melakukan eksplorasi dan melakukan konstruksi atas makna dari sebuah karya sastra. Esai literatur lebih condong memberikan komentar atau opini Anda atas karya literatur yang ditinjau dengan memfokuskan pada aspek-aspek tertentu yang lebih spesifik.

Esai literatur menitikberatkan pada pembahasan mengenai bangunan karya sastra yang dibahas seperti: struktur, karakter dan karaketerisasi, tema, gaya penulisan, nada dan suasana, dan keunggulan khusus dari kari karya yang dibahas.

  1. Esai Argumentasi

Seni menulis esai argumentasi tidak mudah didapatkan. Banyak orang mungkin berpikir bahwa jika sesorang menyatakan pendapat, dia dapat memberikan argumen secara efektif. Kenyataannya, orang-orang semacam ini sering terkejut ketika orang lain tidak sependapat dengan mereka karena logika yang nampaknya kurang meyakinkan. Tambahan pula, penulis argumentasi sering lupa bahwa tujuan utama dalam menyampaikan argumen adalah memenangkan/merebut hati dan pikiran pembaca. Karena itulah, esai argumentasi menjadi esai ajuan bagi para editor surat kabar untuk dimuat di halaman atau rubrik opini mereka.

  1. Esai Sebab-Akibat

Esai sebab-akibat menyertakan beberapa elemen penulisan yang dianggap lebih bergengsi ketimbang esai deskripsi atau narasi. Yang perlu diperhatikan ketika menulis esai jenis ini adalah nada esai yang harus dijaga untuk selalu kedengaran masuk akal dan bahwa apa yang Anda sajikan dalam esai merujuk pada fakta dan dapat dipercaya. Esai sebab-akibat harus objektif dan tidak memihak (imparsial).

Untuk lebih lengkapnya, silahkan download makalah artikel dan esai

Tinggalkan komentar